Nama :: Rr. Raharjeng TW
Npm :: 15110521
Kelas :: 1KA 26
Manusia dan Cinta Kasih dalam pandangan agama
Definisi dari Cinta KasihPengertian cinta menurut Kamus Umum Bahasa Indoensia karay W.J.S Poerwadarminta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), atau (rasa) sangat kasih atau sangata tertarik hatinya. Sedangkan kasih adalah perasaan sayang atau cinta kepada atau menuruh belah kasihan. Penggabungan cinta dan kasih atau cinta kasih mempunyai makna rasa kasih yang diperkuat dengan rasa cinta, perasaa suka/sayang yang disertai rasa belas kasihan. Cinta mempunyai peran yang penting dalam kehidupan, bisa dikatakan pula cinta adalah dasar dari kehidupan. Cinta menjadi dasar dari sebuah perkawinan, sebuah pembentukan keluarga, mejaga hubungan dalam kehidupan bermasyarakat dan hubungan manusiawi. Cinta juga menjadi pengikat hubungan antara manusia dengan Tuhannya. Manusia dapat beribadah dengan khusuk, dapat menjalankan perintah Tuhannya dengan iklas adalah karena rasa cinta manusia terhadap Tuhan.
Hikmah apabila kita mempunyai rasa cinta :
1. Sesungguhnya cinta adalah ujian yang berat dalam kehidupan manusia, setiap cinta akan mengalami rintangan, dan bagaimana seseorang itu menjalani rintangan tersebut, apakah dengan cara yang terhormat dan mulai, ataukah dengan cara-cara yang jahat dan hina, semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan rintangannya dan menjalaninya.
2. fenomena cinta yang melekat dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit dalam kehidupan lingkungan. Jika bukan karena cint, manusia tidak akan pernah bangkit untuk mewujudkan apa yang dicita-citakannya.
3. cinta menjadi faktor utama dalam kelanjutan kehidupan manusia
4. menjadi pengikat yang kuat dalam hubungan keluarga, kehidupan bermasyarakat, menjaga keamanan dan ketentraman, cinta menjadi benih dari segala bentuk kasih sayang.
Kasih Sayang
Didalam sebuah keluarga, ataupun bisa juga disebut di Dalam rumah tangga, kasih sayang merupakan kunci utama kebahagiaan. Setelah memasuki pernikahan, maka kehidupan bulan lagi sekedar sebuah cinta-cintaan, tepai saling mengasihi, saling kasih dan menyayangi. Kasih sayang adlaah dasar komunikasi dalam suatu keluarga, komunikasi anatara suami dan istri, komunikasi antara ayah dan anak, antara ibu dan anak, dan komunikasi antara anak-anak dengan orang tuanya. Adanya kasih sayang sangat mempengaruhi kehidupan anak dalam masyarakat.
Berbagai macam bentuk kasih sayang yang orang tua berikan terhadap anaknya:
1. Orang tua bersikap aktif, anak bersikap pasif, dalam hal ini orang tua mencurahkan kasih syaang sebanyak-banyak kepada sang anak, dan si anak menerima saja, tanpa memberikan respon. Hal ini menyebabkan anak menjadi penakut, kurang berani, minder dalam masyarakat sehingga anak tidak mampu mandiri dalam masyarakat.
2. Orang tua bersikap pasif, anak bersikap aktif, sang anak memberikan kasih sayang terhadap orang tuanya, sementara orang tua bersikap diam atas sikap anaknya, tidak memberikan perhatian terhadap apa yang telah sang anak berikan.
3. Orang tua bersikap pasif, anak bersikap pasif, disini antara anak dan orangtua tidak saling memberikan perhatian, masing-masing membawa caranya sendiri.
4. Orang tua aktif, anak aktif; dalam hal ini anatara anak dan orangtuas saling timbal balik dalam meberikan kasih sayang, sehingga hubungan antara orangtua dan anak saling mencintai, saling menghargai dan saling membutuhkan.
Terkadang orang tua itu bersikap overprotective ataupun rada-rada mengekang kita dengan tujuan mereka yang sayang dengan kita. Mereka ingin dan mau kita bersikap seperti yang mereka inginkan. Tugas kita disini janganlah menganggap “mereka” itu banyak mengatur dan cerewet, justru disitulah letak kasih saying sesungguhnya mereka terhadapmu. Mereka ingin kamu sukses ataupun jauh lebih dari sukses untuk keluarga dan orang sekitar anda. Maka sayangilah mereka yang telah merawatmu sedari kecil dan yang telah menyusui mu dari kecil sehingga kamu bersikap seperti layaknya seseorang yang bangga akan orang tuamu .
Cinta Menurut Agama
Dalam Agama Islam, kita mempelajari bagaimana cara mencintai Allah yang Maha Esa, Maha Agung dan Maha Bijaksana. Dalam hal ini kita akan membahas beberapa versi arti dari cinta.
Cinta diri, rasa ini berkaitan dengan rasa dorongan untuk menjaga dirinya. Ia mencintai segala yang mendatangkan kebaikan pada dirinya dan membneci segala sesuatu yang menghalanginya. Al Qur’an mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya ini, sebuah kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya sendiri, diantara adalah kecintaanya yang sangat terhadap harta, dan dapat mewujudkan segala keinginnannya untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup, yang tertulis pada Al Qur’an surat Al ‘Adiyat 100:8) Namun hendaknya cinta manusia pada dirinya jangan berlebih-lebihan dan melewati batas, dan sepantasnya bila diimbangi dengan cinta pada orang lain dan berbuat kebajikan.
Cinta pada sesama manusia, agar kehidupan ini seimbang, serasi dan harmonis dengan manusia lainnya, maka manusia harus membatasi cinta terhadap dirinya sendiri dan rasa egoisnya dengan cara menyeimbngkan cinta dan kasih sayangnya pada orang-orang di sekitarnya, bekerja sama dan saling membantu. Al Qur’an menyerukan pada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri, yang sebenarnya mempunyai makna agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.
Cinta seksual, rasa cinta ini berkaitan erat dengan rasa dorongan seksual. Merupakan cinta yang menjadi faktor utama dalam kehidupan berkeluarga sehingga dari keluarga ini terbentuk masyarakat dan negara. Cinta ini adalah merupakan emosi alamiah dalam diri manusia yang tidak dapat diingkari, di tentang dan ditekan, sehingga dalam agama diserukan untuk pengendalian dan penguasaan cinta ini yaitu dengan membentuk keluarga yang sah secara agama berupa sebuah pernikahan.
Cinta kebapakan, Para ilmu jiwa modern berpendapat dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan karena antara ayah dan anak tidak terjalin ikatan fisiologis seperti halnya hubungan anatar ibu dan anak pada saat ibu mengandung. Dorongan kebapakan lebih bersifat psikis, yang nampak dalam cinta ayah kepada anak-anaknya karena mereka sumber kesenangan dan kegembiraan, sumber kekuatan dan kebanggaan dan menjadi faktor yang penting dalamperan ayah dan kehidupannya. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatiannya, asuhan, nasehat dan pengarahan yang diberikan ayah kepada anak-anaknya untuk kebaikan dan kepentingan anak-anaknya tersebut.
Cinta pada Allah SWT, Cinta pada Allah SWT adalah puncak dari rasa cinta manusia yang paling bening, jernih dan dalam. Tidak hanya dalam shalat, doa nya saja, tetapi juga dalam segala tindakan dan tingkah lakunya. Semua tindakan, sikap dan tingkah laku ditujukan kepada Allah SWT dan mengharapkan penerimaan dan keridha-anNya seperti yang tercantuma dalam surat Ali Imran ayat 31 “katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikuti aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu”. Allah maha pengampun lagi maha penyayang” (QS Ali Imran 31) Cinta yang iklas manusia pada Allah SWT akan membuat kekuatan pendorong dalam kehidupan dan menundukan semua bentuk kecintaan yang lain.
Cinta kepada Rasul, Rasul adalah utusan Allah SWT sebagai rahmat bagi seluruh alam semesta, cinta terhadap rasul adalah cinta manusia setelah cinta terhadap Allah SWT, hal ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral dan sifat-sifat luhur lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar