Kasus
Pembobolan Situs KPU
Pada tahun 2004 situs KPU berhasil
dibobol dan tepatnya pada hari Kamis (22/4) Aparat Satuan Cyber Crime
Direktorat Reserse Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya berhasil menangkap
Dani Firmansyah(25), yang diduga kuat sebagai pelaku pembobol(hacker) di Pusat
Tabulasi Nasional Pemilu Komisi Pemilihan Umum (TNP KPU).
Dani mengakui perbuatannya hanya
iseng belaka untuk mengetes sampai dimana sistem keamanan server tnp.kpu.go.id,
yang menurut kabar mempunyai sistem keamanan yang berlapis-lapis.Menurut Kepala
Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Makbul Padmanagara , motivasi dani
menyerang website KPU hanya untuk memperingatkan kepada tim TI KPU bahwa sistem
TI seharga Rp. 125 miliar tersebut tenyata tidak aman.
Dikutip dari surat dakwaan
,Dani melakukan penyerangan terhadap sistem pertahanan website KPU
dari kantornya di PT Danareksa. Pada seranganya yang pertama dia masih
mengalami gagal. Namun ,ternyata dani tidak putus asa. Keesokannya dia
kembali menyerang situs milik lembaga pemilu tersebut.Dia menyerang pada
pukul 03.12 dan baru berhasil tembus pada pukul 11.34. Hal itu terjadi selama
10 menit. Setelah berhasil tembus site KPU,dia meng-update nama – nama partai
yang ada lalu mengacak jumlah perolehan suara tiap partai dengan mengalikannya
10. Selain itu dia juga mengganti nama-nama peserta pemilu dan sempat membuat
geger negeri ini.Menurut jaksa, Dani mengakui serangannya untuk menembus tiga
lapis sistem pertahanan website kpu.go.id dari 3 arah berbeda. Itu dilakukan
dengan hampir bersamaan. Masing-masing dari kantornya di PT Danareksa, Jakpus;
Warnet Warna di Kaliurang, Km 8 Jokjakarta, dan server IRC Dalnet Mesra yang
ada di Malaysia.
Caranya, dia menggunakan XSS (Cross
Site Scripting) dan SQL Injection dari gedung PT Danareksa. “Semua itu
melalui teknik spoofing (penyesatan),” ujar jaksa Ramos dalam persidangan.
Awalnya, Dani melakukan hacking dari
IP 202.158.10.117 di Kantor PT Danareksa. Pada saat bersamaan, dia
melakukan chatting ke sesame komunitas (Indolinux, IndofreeBSD, dan
IndoOpenBSD) dengan melakukan BNC ke IP 202.162.36.42 dengan nama samaran
(nickname)Xnuxer melalui Warnet Warna di Kaliurang, Jokjakarta. Chatting ini
mengarah ke server IRC Dalnet Mesra di Malaysia.Setelah memasuki sistem
pertahanan website KPU, Dani membuka IP Proxy Anonymous Thailand dengan IP
208.147.1.1 dan langsung menembus ke tnp.kpu.go.id dengan IP 203.130.201.134
.Berkat hal itulah dia sukses menembus website KPU. (Sumber Detik.com)
Berdasarkan
kasus di atas sebab - sebab cybercrime adalah :
- Kehendak untuk melakukan kejahatan (Criminal intend) Kehendak untuk melakukan suatu kriminalitas tidak timbul begitu saja tanpa interaksi dari suatu proses dimana terdapat interpendensi antara:
- Faktor internal pengaruhnya dapat berbentuk Dorongan dari dalam diri sendiri ingin menunjukan bahwa pemuda yang mampu mengunakan teknologi kompuer untuk merusak ,membobol situs KPU menguji kemampuan sendiri dibidang penguasaan komputer Hanya unuk coba-coba untuk mengetes/menguji sistem pertahanan KPU.
- Faktor eksternal pengaruhnya dapat berbentuk Adanya peniruan dari lingkungannya unuk melalukan hal serupa Karena pelaku dani firmasyah yang tergolong masih muda ia pastinya sering bergaul dengan teman-temannya yang sering melakukan hal serupa sehingga ia dalam lingkungan yang kebanyakan dapat menggunakan teknologi untuk perbuatan cybercrime maka dani terpengaruh untuk mencobanya .
- Kesempatan untuk melakukan kejahatan(criminal opporunty) Tidak ada pengawasan dari diri sendiri ,orang tua,atau pemuda,bila ia (pelaku) di warnet ,tidak ada sistem pengawasan dari pengolala warnet dengan begitu menimbulkan kejahatan cyber crime. Ada kesempatan melakukan kejahatan cybercrime karena tidak adanya kegiatan yang teraur sehingga memiliki waktu luang untuk melakukan cybercrime
Kesimpulan
Pihak Teknologi Informasi KPU seharusnya lebih
berhati-hati dan tidak lalai dalam menjamin keamanan sistem milik umum. Maka kami
menyadari sebagai masyarakat dengan adanya kejadian tersebut maka wajib waspada pada
mengenai cyber crime yang melanda pada masyarakat akhir-akhir ini adalah suatu
hal yang sudah tidak asing lagi bagi para masyarkat kita yang telah mengerti teknologi (komputer), sehingga pada
diri masyarakat seharusnya
timbul
kesadaran untuk memproteksi komputernya masing-masing.
0 komentar:
Posting Komentar